Paguyuban para seniman jalan, “Young Street Rebel”
kembali beraksi. Setelah setengah tahun kemaren muncul untuk kali pertama,
dalam sebuah pergelaran “From Street Belong to Us” di Rumahku Art Café Oktober
silam. Masih dengan tekad beribu mimpi, aksi jitu lagi berstrategi, mereka
kembali menyeruak dari himpitan hiruk pikuk jalanan dari manapun sudutnya. Aksi
dari imajinasi tak lupa akan mimpi yang berapi api setelah mendengarkan opa
Rhoma Irama dalam Hitsnya Darah Muda. Ya, mereka muda dan kian berbahaya. Intuisi
esensi massif dari beragam mimpi. Mempersetankan segala jenis birokrasi nihil
kompensasi, dengan swadaya dan semangat kolektif bersama, mereka kembali
berkompromi untuk kembali menghadirkan sebuah wahana atas nama kreatifitas para
seniman muda, yang seenak udel mereka beri tajuk “Another
Greenhorn”. Cukup sensasional bukan?
Makna kaya konotasi, yang mereka yakini mampu merepresentasikan
segala apa yang telah dan akan mereka lewati. Berkali ungkapan datar dari
mayoritas kaum lokal yang miskin atensi, bahkan vonis sinis dari berbagai
perspektif penjuru, melahirkan rancang bangun kembali menata mimpi. Picu
menderu untuk merubah segala bentuk kenegatifan persepsi menjadi resep jitu ,
ramu kembali, lalu realisasikan dengan semangat swakelola berbasis D.I.Y. Pelan
tapi pasti, sedikit menjadi bukit, mereka kembali untuk malaju pacu, di sini,
di Trio Art Space Jl Sudirman
72,Magelang. Wahana kecil, nan minimalis. Tapi disini mereka percaya, bahwa
ruang ini mampu menyimpan beribu hasrat atas nama seni.
Kolektif kedua mereka, Another Greenhorn,
Wahana bebas bea ini akan digaspol dari 21 April hingga 28
April 2012. Mengumpulkan beberapa karya karya brillian artis lokal yang
kerap kita jumpai coretannya terpampang diperempatan jalan, hingga kenamaan
dari kota tetangga, ikut memeriahkan. Akan menghadirkan pula kawan kawan I.S.A.D (Indonesian
Street Art Database) dan Respecta diimpor langsung dari ibu kota, yang
memberikan waktunya guna memberi sedikit presentasi dan screening sederhana
dari Video Maha Karya.Tentu saja masih dilengkapi dengan selebrasi dari
pertunjukan skena lokal, lewat Acoustic Set, Musikaliasasi Puisi, hingga
peluncuran majalah berjudul Rar, kolektif
berbasis kesenian yang konon akan selalu hadir berkala setiap bulannya.
Ok then, sudah cukup basa basinya, semoga beberapa narasi sederhana ini bisa menjadi persuasif yang dapat menuntun rekan – rekan untuk menikmati, akan kristalisasi sebuah mimpi. With Love, Cheers! Arief Yulindra Priyantoro | Magelang, 21 April 2012
Ok then, sudah cukup basa basinya, semoga beberapa narasi sederhana ini bisa menjadi persuasif yang dapat menuntun rekan – rekan untuk menikmati, akan kristalisasi sebuah mimpi. With Love, Cheers! Arief Yulindra Priyantoro | Magelang, 21 April 2012
![]() |
| Display Pameran |
![]() |
| Suasana Diskusi Bersama ISAD |




No comments:
Post a Comment