+ -

Pages

Monday, 3 October 2016

SILAMPUKAU - DOSA, KOTA, DAN KENANGAN - Music Concert

Nekat berbekal satu CD hadiah dari Mbak Tinta, mengumpulkan energy untuk sekedar mereview satu pertunjukan apik dari Silampukau, menjadi perkara yang tidak begitu susah. Terlanjur hakul yakin bahwa acara malam ini saya harus menyelesaikannya lewat tulisan. Mengingat, beberapa konser apik yang pernah saya datangi, telah lewat tanpa meninggalkan tulisan, akibat kehabisan energy di jalan, dan susah untuk mengingat di hari berikutnya. Haha. Alasan kurang greget kemudian jadi pembenaran.



Silampukau, Duo Folk yang beberapa tahun belakang, sempat saya download Ep nya, berdasar atas rekomendasi dari Mas Nuran, di blog pribadinya, menjadi suatu perkenalan apik yang saya jalin diam diam. Saya simpan rapat di salah satu perpustakaan music di komputer saya. Yang kadang saya sisipkan putar di sela rutinitas harian saya. Waktu bergulir, 5 lagu, medium rotasi di player saya. Sempat juga menilik youtube, atas pertunjukan mereka. “Apik, suatu saat harus melihat mereka beraksi”, batinku.

Hari baik datang. Tawarannya lalu keluar sebulan yang lalu, setelah karib saya dihubungi oleh Mbak Tinta menjabat sebagai Manager Band silampukau, pesannya sederhana, “ Bandku, Silampukau, mau Tur Jawa Tengah nih.” Pertanyaannya kemudian, apakah bisa main di Magelang? Secara mantap, pertanyaan itu lalu ditangguhkan ke dalam sebuah inisiatif jamaah, Project in Collective Studio (PICS). Singkat cerita, dipilih back yard PICS sebagai venue. Serampangan memang, mengingat hidup di kampung, banyak tata – ewuh pekewuh – yang dijaga, tentang kebisingan, dan keramaian. Waktu sudah tinggal beberapa hari ketika itu, acara diwartakan lewat poster maya, mewartakan bahwa Dosa, Kota dan Kenangan akan digeber dihari Jumat, 6  November 2015, dari pukul 15.00 – 18.00 Terbilang cukup sore untuk seukuran acara, alasannya dengan banyak pertimbangan, antara tetangga, dan cuaca yang sedang menginjak musim penghujan.

Perjalanan mereka dari Purwokerto - list tour kota mereka dimalam sebelumnya - mempunyai sedikit kendala dalam perjalanan. Ya, tersesat. Butuh waktu hampir 6 jam untuk masuk ke Magelang. Sedikit pertimbangan, dan banyak nekat, akhirnya konser akan diundur pukul 19.00. Penonton yang datang, beberapa ada yang dari Jogja, dan Semarang, tetap hikmat menunggu sampai mereka datang. Militan memang, fanbase Silampukau garis keras. Jam menunjukan pukul 6 ketika Mbak tinta memberi pesan, bahwa mereka telah tiba di Magelang. Rombongan berempat, mulai merapat ke venue, bersiap, ngopi, dan tepat setelah Adzan Isya beres, Silampukau mulai merapat ke “panggung”. Sebenar benarnya, itu adalah kali pertama saya, untuk menyaksikan silampukau live. Spot yang baik, lalu saya pilih untuk menyiasati sudut pandang, dan mencari suara yang apik. Perbincangan lalu dimulai, setlist pertama, menunjuk Lagu Rantau dibawakan. Secara urut dan apik, balada ini menguasai atmosfer secara kurang lebih 1 jam, cukup menjadi katarsis atas nama agenda harian, maupun kegiatan menunggu yang lumayan lama perihal keterlambatan.

Pertunjukan seperti ini memang masih bisa dibilang sesuatu yang baru, pun masih nihil atensi dari pemuda pemudi kota. Dan mungkin bisa dikatakan kali pertama pertunjukan folk di Magelang, ajaibnya sekarang sekaligus penampilan salah satu unit folk yang gaungnya mulai tersebar di penjuru Indonesia lewat debut album perdananya. Atas spekulasi tersebut, toh hasilnya lumayan mencengangkan. Walaupun hanya “gemrengeng”, penonton mulai komat kamit, mengikuti alunan music, dan mencoba menghafal refrain demi refrain dari Silampukau. Image yang dibawa, dibentuk dan ditawarkan sepaket atas suasana Surabaya. Kejelian pemilihan kata, untuk merepresentasi Surabaya baik dari infrastruktur hingga rasa, terlihat dari balada riang namun sendu “Si Pelanggan”, hingga nelangsanya percintaan jarak jauh lewat Puan Kelana, berhasil ditularkan dengan apik, dengan kekuatan Kharis dan Eki sebagai pencerita, yang terkadang memberi prelude sederhana muncul dijeda lagu. Hikmad memang. Hemat saya, mereka tak banyak perbincangan dengan penonton, apa adanya, dan alhasil tandas 12 set lagu habis, dengan 2 set dari list Ep, setelah “tawar menawar” untuk memperpanjang list konser. Lagu Hey! Dan Sampai Jumpa nyelisip di akhir-akhir pertunjukan mereka.

Konser usai. Dosa, Kota dan Kenangan masih akan di”asongkan” di beberapa kota lagi dihari berikutnya. Ditutup dengan foto bersama demi menjawab kesahihan acara, sebelum audience meninggalkan venue. Sesi “legalisir” rilisan fisik,  yang dijual bersanding dengan merchandise dari Silampukau nampak lumayan ramai terjual. Yang kemudian diantrikan untuk diberi tanda tangan oleh Kharis dan Eki. Acara pungkas, kami pun meluncur untuk makan malam.  
Well, jika boleh mengutip salah satu tembang mereka, - Sampai Jumpa- “Saat bertemu di lain waktu, Sampaikan salam, lambaikan tangan, Sampai bertemu dilain waktu, senyum yang baru kita ciptakan”. Salim, Matursuwun!

Arief Yulindra Priyantoro
Magelang, 7 November 2015



5 Who Cares?: SILAMPUKAU - DOSA, KOTA, DAN KENANGAN - Music Concert Nekat berbekal satu CD hadiah dari Mbak Tinta, mengumpulkan energy untuk sekedar mereview satu pertunjukan apik dari Silampukau, menjadi pe...

No comments:

Post a Comment

< >